jetlev.com – The Allman Brothers: Legenda Southern Rock yang Abadi. The Allman Brothers Band adalah salah satu kelompok musik paling berpengaruh dalam sejarah rock Amerika, terkenal dengan perpaduan unik dari blues, rock, jazz, dan country. Band ini menjadi pelopor genre “Southern rock,” dengan penekanan pada improvisasi dan eksplorasi musikal yang mendalam. Sejarah The Allman Brothers di penuhi dengan kesuksesan, tragedi, dan warisan yang abadi.
Pembentukan dan Awal Karier The Allman Brothers (1969-1971)
The Allman Brothers Band dibentuk pada tahun 1969 di Jacksonville, Florida, oleh dua saudara, Duane Allman dan Gregg Allman, yang sebelumnya telah terlibat dalam beberapa proyek musik. Duane, seorang gitaris berbakat, sebelumnya bekerja sebagai musisi sesi di Muscle Shoals, Alabama, sementara Gregg, sebagai penyanyi dan pemain keyboard, menulis banyak lagu untuk band.
Selain Duane dan Gregg, formasi awal band ini juga terdiri dari Dickey Betts (gitar), Berry Oakley (bass), serta dua drummer, Butch Trucks dan Jaimoe Johanson. Kombinasi dua drummer dan dua gitaris utama menjadi salah satu ciri khas yang membedakan band ini dari band rock lainnya.
Pada tahun 1969, band ini merilis album debut mereka yang berjudul The Allman Brothers Band. Meskipun album tersebut tidak langsung meledak secara komersial, itu telah menciptakan fondasi bagi band untuk tumbuh di dunia musik. Gaya musik mereka yang di pengaruhi oleh blues, jazz, dan improvisasi instrumental yang panjang mulai menarik perhatian kritikus dan penggemar.
Kesuksesan Besar dan Album Legendaris (1971-1973)
Kesuksesan besar The Allman Brothers datang dengan perilisan album live mereka yang monumental, At Fillmore East (1971). Album ini direkam selama dua malam di Fillmore East, New York, dan menampilkan versi panjang dari beberapa lagu terpenting mereka, seperti “Whipping Post” dan “In Memory of Elizabeth Reed.” Album ini secara luas di anggap sebagai salah satu album live terbaik dalam sejarah musik rock.
Sayangnya, kesuksesan ini di ikuti oleh tragedi. Pada 29 Oktober 1971, Duane Allman tewas dalam kecelakaan sepeda motor di Macon, Georgia, di puncak kariernya. Kehilangan Duane sangat mempengaruhi band, tetapi mereka memilih untuk melanjutkan. Album berikutnya, Eat a Peach (1972), di rilis setelah kematiannya, dengan beberapa trek yang menampilkan permainan gitar Duane yang di rekam sebelum kecelakaan. Album ini menjadi sukses besar dan memperkuat posisi mereka di dunia musik rock.
Pada 11 November 1972, hanya setahun setelah kematian Duane, pemain bass Berry Oakley juga meninggal dalam kecelakaan sepeda motor yang hampir di lokasi yang sama di Macon, Georgia. Meski kehilangan dua anggotanya, band ini terus maju dengan anggota baru, Lamar Williams di bass, dan pada tahun 1973 mereka merilis album Brothers and Sisters, yang menghasilkan hit terbesar mereka, “Ramblin’ Man.”
Perpecahan dan Reformasi (1976-1989)
Setelah kesuksesan Brothers and Sisters, ketegangan mulai muncul di dalam band. Pertentangan internal, masalah dengan alkohol dan narkoba, serta tekanan komersial menyebabkan perpecahan di akhir 1976. Gregg Allman dan Dickey Betts mulai fokus pada proyek solo mereka.
Namun, pada tahun 1978, The Allman Brothers Band berkumpul kembali dan merilis beberapa album, seperti Enlightened Rogues (1979), tetapi tidak mampu mengulang kesuksesan komersial sebelumnya. Pada tahun 1982, band ini kembali bubar karena meningkatnya ketegangan antara anggotanya.
Pada akhir 1980-an, permintaan akan reuni dari penggemar serta kesadaran akan warisan mereka yang kuat menyebabkan reformasi band pada tahun 1989. Mereka kembali tur dan merilis album-album baru, termasuk Seven Turns (1990) dan Shades of Two Worlds (1991), yang membawa mereka kembali ke jalur yang di akui secara kritis.
Era Modern dan Perubahan Formasi The Allman Brothers (1990-an-2014)
Selama tahun 1990-an dan 2000-an, The Allman Brothers terus mengalami perubahan formasi. Perubahan besar terjadi saat Warren Haynes dan Derek Trucks menggantikan Dickey Betts pada 2000, membawa energi baru. Album Hittin’ the Note (2003) sukses dan mendapat pujian kritis. The Allman Brothers tampil hingga 2014, dengan konser terakhir di Beacon Theatre, New York, panggung tradisional mereka.
Tragedi dan Akhir dari Era The Allman Brothers (2014-Sekarang)
Pada 24 Januari 2017, band kehilangan drummer utama mereka, Butch Trucks, yang meninggal karena bunuh diri. Beberapa bulan kemudian, pada 27 Mei 2017, Gregg Allman meninggal dunia akibat komplikasi kanker hati. Kematian Gregg menandai akhir dari sebuah era, dan secara resmi mengakhiri perjalanan panjang grup musik ini.
Warisan dan Pengaruh
The Allman Brothers Band menciptakan genre “Southern rock” dan mendefinisikan ulang penampilan live rock dengan improvisasi panjang serta perpaduan genre. Mereka mengembalikan blues ke pusat rock dan menginspirasi band-band seperti Lynyrd Skynyrd dan The Black Crowes.
Album-album seperti At Fillmore East dan Eat a Peach tetap menjadi pilar penting dalam sejarah musik rock, dan pengaruh mereka bisa di rasakan dalam musik generasi berikutnya. Meskipun band ini telah bubar, musik dan warisan mereka tetap hidup di hati para penggemar setia.
Kesimpulan
The Allman Brothers Band adalah simbol dari dedikasi, ketahanan, dan semangat inovasi dalam musik. Dari kesuksesan besar hingga tragedi pribadi, perjalanan mereka di dunia musik penuh dengan dinamika yang membentuk sejarah rock Amerika. Musik mereka tetap relevan hingga hari ini, menginspirasi generasi baru musisi dan penikmat musik.