Boyzone: Kisah Sukses Boy Band yang Menjadi Ikon Global

Boyzone: Kisah Sukses Boy Band yang Menjadi Ikon Global

jetlev.com – Boyzone: Kisah Sukses Boy Band yang Menjadi Ikon Global. Boyzone adalah salah satu boy band paling ikonik yang pernah muncul dari Irlandia, dan mereka berhasil memikat jutaan hati di seluruh dunia dengan lagu-lagu pop yang catchy dan penampilan yang karismatik. Dibentuk pada awal 1990-an, Boyzone menjadi salah satu boy band terkemuka di era 90-an, bersama dengan grup-grup seperti Backstreet Boys dan *NSYNC. Artikel ini akan mengulas sejarah lengkap Boyzone, dari awal pembentukan hingga kontribusi mereka yang berkelanjutan dalam dunia musik.

Awal Pembentukan dan Anggota Boyzone

Boyzone dibentuk pada tahun 1993 oleh manajer musik Louis Walsh, yang ingin menciptakan versi Irlandia dari boy band Take That. Setelah audisi yang diadakan di Dublin, lima anggota dipilih untuk membentuk Boyzone: Ronan Keating, Stephen Gately, Shane Lynch, Keith Duffy, dan Mikey Graham.

Para anggota Boyzone datang dari latar belakang yang berbeda-beda, tetapi mereka semua memiliki satu kesamaan: bakat musik dan keinginan kuat untuk sukses. Ronan Keating, yang kemudian menjadi vokalis utama, dengan cepat menjadi wajah band ini, sementara Stephen Gately menjadi terkenal dengan suara merdunya dan kepribadian yang menawan.

Debut dan Kesuksesan Awal

Boyzone merilis single debut mereka, “Working My Way Back to You,” pada tahun 1994, yang langsung mendapatkan sambutan positif di Irlandia. Kesuksesan mereka mulai meroket ketika merilis single kedua, “Love Me for a Reason,” yang menjadi hit besar di Inggris dan Irlandia, mencapai puncak tangga lagu dan membuka jalan bagi album debut mereka, Said and Done (1995).

Album Said and Done berhasil menduduki posisi puncak di tangga lagu Inggris, dan Boyzone dengan cepat menjadi salah satu grup musik paling populer di Eropa. Lagu-lagu seperti “Key to My Life” dan “Father and Son” memperkuat posisi mereka sebagai boy band yang harus di perhitungkan.

Boyzone: Kisah Sukses Boy Band yang Menjadi Ikon Global

Puncak Karir dan Album Lanjutan

Setelah kesuksesan album debut mereka, Boyzone terus merilis album yang sukses secara komersial. Album kedua mereka, A Different Beat (1996), menampilkan hits seperti “Words” dan “Isn’t It a Wonder,” yang memperkuat popularitas Boyzone. “Words,” cover dari Bee Gees, menjadi salah satu hits terbesar mereka. Album ketiga, Where We Belong (1998), melahirkan hits seperti “All That I Need,” “Baby Can I Hold You,” dan “No Matter What,” yang di kenal secara internasional dan menduduki puncak tangga lagu di banyak negara.

Selama periode ini, Boyzone tidak hanya sukses secara komersial tetapi juga mendapatkan pengakuan kritis. Mereka menerima berbagai penghargaan, termasuk penghargaan Brit Award untuk kategori Best International Newcomer pada tahun 1999.

Lihat Juga:  James Arthur: Inspirasi di Balik Lirik-Lirik Mendalamnya

Perpecahan dan Karier Solo Boyzone

Pada tahun 2000, setelah merilis album kompilasi By Request, Boyzone memutuskan untuk hiatus, dengan setiap anggota mengejar proyek solo. Ronan Keating sukses dengan hits solonya seperti “When You Say Nothing at All” dan “Life is a Rollercoaster,” sementara Stephen Gately merilis album solo dan tampil di musikal West End. Keith Duffy, Shane Lynch, dan Mikey Graham berkarir di akting dan televisi. Meskipun setiap anggota menemukan kesuksesan dalam upaya solo mereka, Boyzone tetap menjadi pusat perhatian dalam karier mereka.

Reuni Boyzone dan Album Baru

Pada tahun 2007, Boyzone kembali bersatu untuk tur reuni, yang mendapat sambutan luar biasa dari penggemar. Kesuksesan tur ini mendorong mereka untuk merilis album baru, Back Again… No Matter What (2008), yang menampilkan beberapa lagu baru serta hits lama mereka.

Sayangnya, pada tahun 2009, Boyzone mengalami tragedi ketika Stephen Gately meninggal secara tiba-tiba saat berlibur di Spanyol. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi anggota band dan penggemar di seluruh dunia. Meskipun kehilangan anggota yang di cintai, mereka memutuskan untuk melanjutkan karier mereka sebagai penghormatan kepada Gately.

Pada tahun 2010, mereka merilis album Brother, yang di dedikasikan untuk Stephen Gately. Album ini di terima dengan baik dan termasuk hits seperti “Gave It All Away” dan “Love is a Hurricane.”

Warisan dan Kontribusi dalam Dunia Musik

Boyzone tetap menjadi salah satu boy band tersukses era 90-an, dengan lebih dari 25 juta rekaman terjual. Lagu-lagu mereka, yang sering kali menampilkan lirik tentang cinta dan persahabatan, terus di kenang dan di cintai oleh penggemar lama dan baru.

Meskipun mereka bukanlah satu-satunya boy band dari era tersebut, pengaruh terhadap industri musik pop tidak bisa di abaikan. Mereka membuka jalan bagi banyak boy band lain, termasuk Westlife, yang juga di kelola oleh Louis Walsh.

Pada 2018, Boyzone merilis album terakhir mereka, Thank You & Goodnight, dan melakukan tur perpisahan sebagai penutup karier gemilang mereka. Album ini menampilkan kolaborasi dengan artis seperti Ed Sheeran, dan lagu-lagunya merupakan perpisahan yang sempurna untuk penggemar mereka.

Kesimpulan

Boyzone adalah salah satu boy band paling berpengaruh dan di cintai dalam sejarah musik pop. Dengan lagu-lagu abadi dan dedikasi kepada penggemar, meninggalkan warisan yang di kenang di dunia musik. Meski penuh pasang surut, mereka terbukti sebagai salah satu boy band terbaik dan ikon musik pop global.