jetlev.com – Fleetwood Mac: Kisah Perjalanan Band Legendaris di Dunia Musik. Fleetwood Mac adalah salah satu band rock paling ikonik dan legendaris sepanjang masa. Terkenal karena karya-karya mereka yang abadi seperti “Rhiannon,” “Go Your Own Way,” dan “The Chain,” band ini telah melewati berbagai perubahan personel, gaya musik, dan dinamika yang kompleks. Dalam artikel ini, kita akan membahas perjalanan lengkap Fleetwood Mac, mulai dari pembentukan mereka hingga kejayaan komersial yang luar biasa.
Pembentukan dan Awal Karier Fleetwood Mac (1967-1970)
Fleetwood Mac terbentuk di London pada tahun 1967 oleh Peter Green (gitar/vokal), Mick Fleetwood (drum), dan John McVie (bass). Awalnya, band ini adalah bagian dari gelombang musik blues rock yang populer di Inggris pada saat itu. Peter Green, yang sebelumnya bermain di John Mayall & the Bluesbreakers, membawa pengaruh blues yang kental ke dalam band.
Album debut mereka, “Fleetwood Mac” (1968), menampilkan gaya blues yang kuat dan menjadi hit di Inggris. Lagu-lagu seperti “Albatross” dan “Black Magic Woman” (yang kemudian dipopulerkan oleh Santana) memperkuat reputasi mereka sebagai band blues yang berbakat.
Namun, Peter Green mulai mengalami masalah kesehatan mental yang serius dan keluar dari band pada tahun 1970. Kepergian Green menandai akhir dari era awal Fleetwood Mac sebagai band blues dan membuka jalan bagi perubahan besar dalam gaya musik mereka.
Perubahan Personel dan Eksperimen Musik Fleetwood Mac (1970-1974)
Setelah kepergian Peter Green, Fleetwood Mac mengalami periode yang penuh dengan perubahan personel dan eksperimen musik. Mereka merilis beberapa album yang mencoba menjelajahi berbagai gaya musik, termasuk folk rock dan pop rock, tetapi tidak ada yang benar-benar mendekati kesuksesan komersial besar.
Pada periode ini, musisi seperti Jeremy Spencer dan Danny Kirwan bergabung dan keluar dari band, sementara Christine McVie (istri John McVie) bergabung secara permanen sebagai pemain keyboard dan vokalis. Christine McVie memainkan peran penting dalam transformasi band dari blues menjadi lebih berorientasi pop, menambah kedalaman vokal dan kemampuan menulis lagu yang berbeda.
Kejayaan Komersial: Era Buckingham-Nicks (1974-1987)
Transformasi terbesar Fleetwood Mac terjadi pada tahun 1974 ketika duo Lindsey Buckingham (gitar/vokal) dan Stevie Nicks (vokal) bergabung dengan band. Ini menandai dimulainya era paling sukses dalam sejarah mereka. Album pertama dengan formasi baru ini adalah “Fleetwood Mac” (1975), yang merupakan kesuksesan besar secara komersial, mencapai posisi nomor satu di Amerika Serikat. Lagu-lagu seperti “Rhiannon,” “Say You Love Me,” dan “Landslide” menjadi hits besar.
Kesuksesan album “Fleetwood Mac” diikuti oleh album legendaris “Rumours” (1977). Rumours menjadi salah satu album terlaris sepanjang masa dengan lebih dari 40 juta kopi terjual di seluruh dunia. Album ini menampilkan lagu-lagu ikonik seperti “Go Your Own Way,” “Dreams,” dan “The Chain.” Album ini lahir di tengah konflik pribadi yang mendalam antara anggota band: perpisahan antara pasangan Buckingham-Nicks dan perceraian John dan Christine McVie. Namun, ketegangan tersebut justru memicu kreativitas yang menghasilkan karya klasik.
“Rumours” memenangkan Grammy Award untuk Album of the Year dan membawa Fleetwood Mac ke puncak popularitas global.
Eksperimen Musik dan Kejayaan yang Berlanjut (1979-1987)
Setelah kesuksesan Rumours, Fleetwood Mac mencoba bereksperimen dengan gaya musik mereka. Album “Tusk” (1979) merupakan pergeseran yang lebih eksperimental dari suara pop yang mengantarkan kesuksesan mereka sebelumnya. Meskipun tidak sekomersial Rumours, album ini tetap dihormati secara kritis dan menampilkan hits seperti “Sara” dan “Tusk.”
Pada tahun 1982, mereka kembali ke suara yang lebih pop dengan album “Mirage,” yang menampilkan lagu-lagu hits seperti “Gypsy,” “Hold Me,” dan “Love in Store.” Fleetwood Mac terus melakukan tur dan tetap menjadi kekuatan dominan dalam musik rock sepanjang 1980-an.
Perubahan Personel dan Reuni (1987-2000-an)
Pada 1987, album Tango in the Night menjadi salah satu terlaris dengan hits seperti Big Love dan Little Lies. Setelah rilisnya, Lindsey Buckingham keluar karena ketegangan internal.
Meski begitu, mereka tetap melanjutkan karier dengan anggota baru, termasuk Rick Vito dan Billy Burnette. Mereka merilis album “Behind the Mask” (1990) dan “Time” (1995), tetapi kedua album tersebut tidak meraih kesuksesan seperti karya-karya sebelumnya.
Reuni besar mereka terjadi pada 1997 dengan formasi klasik Buckingham-Nicks-McVie untuk tur dan album live The Dance, mengembalikan popularitas band ke puncak musik rock.
Fleetwood Mac di Era Modern (2000-an hingga Sekarang)
Pada tahun 2003, mereka merilis album “Say You Will,” album studio pertama mereka dengan Lindsey Buckingham dan Stevie Nicks sejak Tango in the Night. Meskipun Christine McVie tidak ikut dalam album ini, band tetap mendapat sambutan baik dan melanjutkan tur dunia.
Pada 2014, Christine McVie kembali ke grup musik ini setelah 16 tahun, dan tur dengan formasi klasik mereka mendapat sambutan hangat meski tanpa album baru.
Pada 2018, Lindsey Buckingham keluar dari band dan di gantikan oleh Mike Campbell dan Neil Finn untuk tur selanjutnya. Meski kehilangan anggota penting, mereka terus tur dan tetap menjadi kekuatan besar dalam musik rock.
Kesimpulan
Fleetwood Mac adalah band yang telah mengukir sejarah panjang dalam dunia musik rock, melalui berbagai perubahan personel dan gaya musik. Dengan album-album legendaris seperti Rumours dan mereka, mereka telah mempengaruhi generasi musisi dan terus di cintai oleh penggemar di seluruh dunia. Meskipun mengalami banyak tantangan dan dinamika internal, mereka tetap menjadi salah satu band paling berpengaruh dalam sejarah musik.